Macam - Macam Lisensi pada Open Source Software

Hai - hai sobat adventura.
Yeeeiiii.... akhirnya ketemu lagi setelang lama kita tidak bertemu :D

Nah hari ini ane masih mau nglanjutin postingan ane yang terkait tentang FOSS (Free Open Source System) dari lanjutan yang ini nie Bedanya Open Source Software dengan Free Software.

Sekarang kita akan bahas beberapa lisensi yang ada di dalam open source...
Seringnya, ketika kita menginstal sesuatu muncul seperti ini (gambar dibawah merupakan lisensi dari MS OFFICE 2013)


Biasanya, apa yang kita lakukan? Langsung di click accept dan next kan? Padahal sang pembuat software/system operasi selalu menyisipkan lisensi ini agar kita baca SYARAT DAN KETENTUAN dari produk tersebut, kadang didalamnya juga berisi hak cipta dan pelarangan pembajakkan. Namun karena kita kurang peduli jadi, next - next aja deh.

So, ini nie yang namanya lisensi dan mereka terbagi menjadi beberapa seperti berikut ini

  1. GNU General Public Licence (disingkat GNU GPL atau cukup GPL, dalam bahasa indonesia diterjemahkan menjadi lisensi publik umum) merupakan suatu lisensi free software yang ditulis oleh Richard Stallman untuk proyek GNU. Lisensi GPL memberikan hak untuk penerima salinan software dari free software dan menggunakan copyleft (copyleft merupakan metoda umum untuk membuat sebuah program menjadi perangkat lunak bebas, serta menjamin kebebasannya untuk semua modifikasi dan versi - versi berikutnya) untuk memastikan kebebasan yang sama diterapkan pada versi berikutnya dari karya tersebut. GPL terakhir mengeluarkan lisensi, yaitu versi 3, dirilis 27 Juni 2007.
    Berdasarkan beberapa pengukuran, GPL merupakan lisensi free software dan open source terpopuler. Per Januari 2006, GPL digunakan oleh 66% dari 41.962 free software yang terdaftar di freshmeat, serta 68% dari keseluruhan perangkat lunak bebas yang terdaftar di sourceforge.net
  2. GNU Lesser General Public License, disingkat LGPL. Dahulu bernama GNU Library. General Public License adalah lisensi free software yang dirancang sebagai jembatan antara lisensi umum publik GNU (GPL) dan lisensi - lisensi perizinan yang sederhana seperti lisensi BSD dan lisensi MIT. LGPL ditulis pada tahun 1991 (diperbaharui tahun 1999) oleh Richard Stallman dan Eben Moglen. LGPL umumnya digunakan untuk library perangkat lunak, meskipun juga digunakan aplikasi seperti openoffice.org dan Mozilla.
  3. Artistic License awalnya dibuat oleh Larry Wall untuk Perl. Lisensi artistik juga telah digunakan pada ADA open source library. Lisensi artistic dapat dianggap sebagai gagasan terbaik dari usaha menyusun lisensi open source yang menghilangkan atau mengatisipasi aspek kontroversial dari GPL.
  4. BSD atau Barkeley Software Distribution License merupakan lisensi bebas yang mirip dengan MIT Lisensi, hanya saja nama developer program aslinya tidak boleh dipergunakan untuk promosi source code / software aslinya.
  5. Apache License merupakan lisensi bebas dengan keharusan sofware mencantumkan copyright dan paten developernya dalam program dan dokumentasinya, serta membuat dua file khusus berisi lisensi yang digunakan dan pemberitahuan mengenai nama software asli dan developernya.
  6. MIT atau Massechusetts Institute of Technology License, merupakan lisensi bebas yang dapat dipakai untuk keperluan komersial dan open source. Program derivatif hanya diminta untuk menulis copyright atau hak cipta dari developer program aslinya dalam tiap copy program derivatifnya.
  7. MPL atau Mozilla Public License mengharuskan program derivatifnya untuk menggunakan MPL namun juga diperbolehkan untuk digunakan dalam program yang memiliki closed source code.
Nah, segitu dulu ya sobat adventura... Mimin capek nie... bye... 

Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Lisensi_Publik_Umum_GNU
_______ http://id.wikipedia.org/wiki/LGPL
_______ http://www.gnu.org/copyleft/copyleft.id.html
_______ http://wahyurev07.blogspot.com/2012_09_01_archive.html
_______ http://ezerjuliuz.blogspot.com/2012/10/lisensi-open-source.html


Comments

  1. mantep banget ceritanya gan, wah klo gue bisa lolos masuk uns, mohon dibantu dan dibimbing, kaya asik banget *sekilas liat ceritanya. lanjutkan kawan sangat menginspirasi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwkwk, monggo gan bergabung aja di uns, prodinya PTIK

      Delete
  2. 5 Tips for Finding a Tithon Tip-Edge Ear Spinning - Titsanium
    You can't use a tip-edge ear tip too hard! The first thing camillus titanium knife you tungsten titanium need galaxy watch 3 titanium to do to titanium wedding bands avoid this kind of tip is to does titanium have nickel in it use it. All your best tricks will be

    ReplyDelete

Post a Comment