Skip to main content

Belajar Saham, Part 1 Tentang CAGR




Hai sobat adventura, entah kenapa hari ini mimin semangat 45 banget buat ngajakin belajar saham bareng - bareng. Setelah kemarin mimin sudah bercerita tentang bagaimana caranya menabung disini. Sekarang kita lanjut belajar salah satu insrumen investasi yang ada di indonesia ini.

Yang pertama kali kita ketahui dari saham, saham adalah kumpulan perusahaan - perusahaan yang sudah di listing oleh IDX di bursa kita. Ada sekitar 800an saham yang ada di bursa indonesia tapi apakah semua saham itu bagus? Jawabannya tidak.

Setelah mimin analisa nih, dengan begitu panjang analisanya. Saham yang ideal disana ada 124 emiten saham dari 900an emiten saham. Hal ini tentunya dari banyak pemikiran mimin, seperti CAGR, PBV, DER, dan Seasonalitynya juga.

Pada bursa indonesia sendiri sebenarnya ada 26 sektor, antara lain perbankan, makanan dan minuman, gas & batubara serta masih banyak lagi. Sebelum kita melangkah ke emiten - emitennya, akan lebih baik kalau kita mengenal dulu apa itu CAGR, PBV, DER, dan Seasonalitynya.

CAGR

CAGR adalah Compounded Annual Growth Rate atau tingkat pertumbuhan pertahun selama rentang periode tertentu. Kalau mimin sih liat CAGR ini gampangnya dari grafik saham tertentu. Ambilah contoh grafik saham ARNA. Seperti dibawah

Grafik Saham ARNA sampai tahun 2024

Jika kita lihat emiten ARNA ini maka dari tahun 2008 - 2024 mengalami fluktuasi kenaikan harga saham yang cukup baik. Kita lihat rentang saham arna pada 5 tahun dan 3 tahun terakhir
Arna pada rentang 5 Tahun

Pada grafik arna dengan rentang 5 tahun dari tahun 2019 sampai dengan 2024 maka pemegang saham arna mendapatkan keuntungan 46,08%. Sedangkan untuk 3 tahun rentang saham ARNA mendapatkan keuntungan 3% seperti ini

ARNA pada rentang 3 Tahun

Mengapa bisa demikian? Dikarenakan ARNA pada tahun 2023 mengalami penurunan pendapatan yang luar biasa. Hal itu disebabkan karena adanya kenaikan harga gas dan juga masuknya keramik dari cina. Namun setelah adanya UU yang mengatur anti dumping maka harga saham ARNA mengalami kenaikan. Hal lain yang membuat kenaikan ARNA adalah adanya proses Buyback atau pembelian saham kembali oleh perusahaan sampai dengan tahun 2025

Nilai CAGR ARNA

Nah jika kita bandingkan nilai CAGR ARNA dengan grafiknya maka akan menghasilkan kesingkronan, kita lihat CAGR 5 Tahun sesuai dengan Labanya akan sesuai dengan Grafik 5 tahun harga sahamnya begitu juga dengan grafik 3 tahun akan sesuai dengan CAGR Laba 3 Tahun. Maka bisa dikatakan Laba perusahaan akan sangat berpengaruh sekali dengan harga saham di bursa

Comments

Popular posts from this blog

Suka Duka plus kekocakan jadi PNS baru.

Hai sobat adventura. Hari ini ditengah pandemik corona yang terjadi di seluruh muka bumi, yang mengharuskan gue untuk stay at home. Yaps. STAY AT HOME alias di rumah aja dan kumpul bareng sama keluarga. So, pastinya akan menambah berat badan gue. Wkwkwkwkwk... lupain soal berat badan dan lanjut ke PNS. PNS, yaps... kepanjangannya Pegawai Negeri Sipil. PNS itu sebuah pekerjaaan yang sangat di inginkan berjuta - juta orang di Indonesia untuk meningkatkan taraf hidupnya. Nah, kenapa gue bisa bilang begitu. Dari hasil pendaftaran yang dulu pernah gue lakuin saat mau daftar jadi PNS, melalui web  https://sscn.bkn.go.id/  disitu aja udah keliatan berapa banyak jumlah pelamar dari seluruh Indonesia yang mau ngelamar buat jadi PNS. Kasus khusus buat gue, pesaing gue dikit karena waktu itu, prodi gue merupakan prodi baru, yang baru aja release tahun 2012 dan menelorkan wisuda pertama prodi gue di tahun 2016 dengan akreditasi B, dan baru - baru aja ini akreditasi udah naik jadi A. Wajar aja

Awas, Deviden Trap!

  Halo sobat adventura, sebelumnya ane mau mengucapkan Selamat Hari Raya Paskah dan juga Lebaran untuk teman - teman yang merayakan. Hari ini ane mau mengangkat isue tentang deviden trap nih. Apa sih itu deviden trap? Bagi kita yang masih sangat awam di dunia saham kadang terjebak dengan deviden trap. Awalnya berharap mendapatkan deviden atau bagi hasil laba dari suatu perusahaan yang sering digaung - gaungkan oleh influencer, justru kita terjebak oleh deviden trap. Ane juga mengalami itu, baru saja kemarin di saham ARNA. Setelah exit date atau tanggal perdagangan bursa tidak memuat deviden alias saham itu sudah boleh dijual ketika hari sebelumnya kita sudah memegang saham tersebut maka data kita sudah terekam untuk kepemilikan suatu deviden. Nah justru ditanggal ex date ini begitu banyak yang menjual saham, sehingga bagaikan menangkap pisau jatuh, saham ARNA meluncur turun sekitar 6% pada hari ex date pembagian deviden, dan akhirnya terjebak pada deviden trap. Alih - alih mendapatkan

Capital Gain dan Deviden

  Halo balik lagi bersama ane nih, sobat adventura. Ane mau menceritakan sedikit kisah ane tentang Capital Gain dan Deviden di saham selama 2 tahun lebih ini ane berkutat di dunia saham. Ane belajar saham ini tidak dengan uang yang besar teman - teman tapi hanya top up per 2 bulan sekali sebesar 300 ribu atau kalau ada uang tambahan selalu top up 150 ribu perbulan. Nah ada beberapa orang yang mengatakan kalau uangnya masih sedikit, lebih baik untuk beli buku dulu atau belajar dulu. Justru kita bisa belajar sambil menerapkan di instrumen investasi yang kita miliki, karena dengan uang yang semakin besar untuk memulai bisa jadi ada 2 kemungkinan profit yang semakin besar atau kerugian yang semakin besar.  Awal belajar dengan biaya 150.000 perbulan yang saya top up secara rutin itu, saya pernah mengalami kerugian sebesar 500.000 ketika cutloss di saham PGAS dan BBTN karena saat itu sinarmas berkerjasama dengan stockbit ditengah jalan mereka tidak bekerja sama lagi, dan saat itu aplikasi si