Skip to main content

Belajar setting DHCP POOL dan RIP pada CISCO PACKET TRACER

Hay guys, selamat pagi selamat berhari rabu. Nggak terasa ya kita udah hampir di penghujung tahun 2015. Sedikit berbagi tutor nie guys buat akhir tahunan, moga2 manfaat buat semua.

Kalian tahu nggak apa itu DHCP POOL dan RIP? 

Kalau belum tahu menurut vickryshare.blogspot.co.id, DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah sebuah mekanisme yang memungkinkan sebuah server untuk memberikan IP Address secara dinamik kepada client. Server yang melakukan tugas memberikan IP address kepada client disebut dengan DHCP server, sedangkan komputer yang menerima IP address secara dinamik dari DHCP server disebut client. Sedangkan DHCP POOL menurut jaringankomputer.org adalah pendistribusian alamat yang diizinkan kepada client oleh dhcp server.

RIP menurut alditob2000.wordpress.com adalah protokol routing dinamik yang berbasis distance vector. RIP menggunakan protokol UDP pada port 520 untuk mengirimkan informasi routing antar router.

Jadi kesimpulannya DHCP POOL merupakan pembagian alamat IP secara otomatis dari server yang bisa kita sebut sebagai DHCP server (letak DHCP server berada di dalam router) kepada client menggunakan nomer IP yang sudah diijinkan oleh server, sedangkan agar router yang satu dengan yang lain dapat berkomunikasi maka kita menggunakan RIP.

Konsepnya seperti ini

Didalam sebuah perusahaan terdapat gedung utama (yang berwarna abu2) memiliki sebuah server data, server ini bertugas untuk menampung dan mensharing data karyawan. Kemudian terdapat gedung karyawan yang terkoneksi menggunakan jaringan LAN. IP yang digunakan merupakan IP DHCP. Untuk gedung yang lain akan dijelaskan next time ya...


Pada Router di gedung utama kita setingg dulu untuk port komputer server (Fa 0/1) seperti berikut

Pada komputer yang akan dijadikan server data kita cukup mensettingnya secara static seperti ini, gateway pada komputer server harus sama dengan IP addres kita pada router!

Kemudian yang mengarah pada router di gedung karyawan atau pada port ethernet 0/0/0 kita setting seperti ini

Kemudian agar router pada gedung utama dapat berkomunikasi maka kita melakukan RIP pada router gedung utama seperti gambar dibawah ini, perlu diingat yang dimasukkan ke dalam RIP merupakan network jadi kita tadi sudah mensetting IP address port untuk komputer server 192.168.29.1 maka network yang digunakan 192.168.29.0
Masukkan pula network yang sudah kita setting pada port router yang mengarah pada gedung karyawan tadi yaitu 192.168.6.0
Pada gambar dibawah terdapat beberapa network selain 192.168.29.0 dan 192.168.6.0 abaikan saja.

Selanjutnya mari kita setting router pada gedung karyawan 2, caranya sama seperti mensetting router pada gedung utama tadi.
Pada router gedung karyawan terdapat port Fa 0/0 yang terhubung pada router di gedung utama pada port ethernet 0/0/0 maka untuk setting IP addressnya seperti ini, ingat setiap port yang terhubung IP addresnya saling berkelanjutan

Kemudian pada port client yang diperuntukkan bagi karyawan yaitu port Fa 0/1 kita setting berikut

Kemudian masuk ke tab CLI (masih pada setting FastEthernet0/1). Pada CLI kita setting DHCP Poolnya sebagai berikut
ip dhcp excluded-address 192.168.8.1 192.168.8.99
ip dhcp pool MYPOOL1
network 192.168.8.0 255.255.255.0
default-router 192.168.8.1
dns-server 8.8.8.8

Selanjutnya kita lakukan permintaan IP addres pada semua komputer karyawan, seperti pada gambar

Kemudian lakukan RIP pada router karyawan 2 tersebut caranya sama seperti setting RIP pada router gedung utama tadi, yaitu dengan memasukkan 2 network dari port client dan port yang menhubungkan gedung Karyawan 2 dengan gedung utama yaitu 192.168.6.0 dan 192.168.8.0, abaikan network yang lain

Selanjutnya silakan kalian coba koneksinya dengan melakukan PING atau berkirim email dari router ke router atau dari komputer server ke komputer karyawan dan sebaliknya.

Untuk lebih mudahnya silakan kalian download file cisconya dibawah ini ya...


Selamat mencoba guys, salam adventura.

Comments

Popular posts from this blog

Awas, Deviden Trap!

  Halo sobat adventura, sebelumnya ane mau mengucapkan Selamat Hari Raya Paskah dan juga Lebaran untuk teman - teman yang merayakan. Hari ini ane mau mengangkat isue tentang deviden trap nih. Apa sih itu deviden trap? Bagi kita yang masih sangat awam di dunia saham kadang terjebak dengan deviden trap. Awalnya berharap mendapatkan deviden atau bagi hasil laba dari suatu perusahaan yang sering digaung - gaungkan oleh influencer, justru kita terjebak oleh deviden trap. Ane juga mengalami itu, baru saja kemarin di saham ARNA. Setelah exit date atau tanggal perdagangan bursa tidak memuat deviden alias saham itu sudah boleh dijual ketika hari sebelumnya kita sudah memegang saham tersebut maka data kita sudah terekam untuk kepemilikan suatu deviden. Nah justru ditanggal ex date ini begitu banyak yang menjual saham, sehingga bagaikan menangkap pisau jatuh, saham ARNA meluncur turun sekitar 6% pada hari ex date pembagian deviden, dan akhirnya terjebak pada deviden trap. Alih - alih mendapat...

Suka Duka plus kekocakan jadi PNS baru.

Hai sobat adventura. Hari ini ditengah pandemik corona yang terjadi di seluruh muka bumi, yang mengharuskan gue untuk stay at home. Yaps. STAY AT HOME alias di rumah aja dan kumpul bareng sama keluarga. So, pastinya akan menambah berat badan gue. Wkwkwkwkwk... lupain soal berat badan dan lanjut ke PNS. PNS, yaps... kepanjangannya Pegawai Negeri Sipil. PNS itu sebuah pekerjaaan yang sangat di inginkan berjuta - juta orang di Indonesia untuk meningkatkan taraf hidupnya. Nah, kenapa gue bisa bilang begitu. Dari hasil pendaftaran yang dulu pernah gue lakuin saat mau daftar jadi PNS, melalui web  https://sscn.bkn.go.id/  disitu aja udah keliatan berapa banyak jumlah pelamar dari seluruh Indonesia yang mau ngelamar buat jadi PNS. Kasus khusus buat gue, pesaing gue dikit karena waktu itu, prodi gue merupakan prodi baru, yang baru aja release tahun 2012 dan menelorkan wisuda pertama prodi gue di tahun 2016 dengan akreditasi B, dan baru - baru aja ini akreditasi udah naik jadi A. ...

Capital Gain dan Deviden

  Halo balik lagi bersama ane nih, sobat adventura. Ane mau menceritakan sedikit kisah ane tentang Capital Gain dan Deviden di saham selama 2 tahun lebih ini ane berkutat di dunia saham. Ane belajar saham ini tidak dengan uang yang besar teman - teman tapi hanya top up per 2 bulan sekali sebesar 300 ribu atau kalau ada uang tambahan selalu top up 150 ribu perbulan. Nah ada beberapa orang yang mengatakan kalau uangnya masih sedikit, lebih baik untuk beli buku dulu atau belajar dulu. Justru kita bisa belajar sambil menerapkan di instrumen investasi yang kita miliki, karena dengan uang yang semakin besar untuk memulai bisa jadi ada 2 kemungkinan profit yang semakin besar atau kerugian yang semakin besar.  Awal belajar dengan biaya 150.000 perbulan yang saya top up secara rutin itu, saya pernah mengalami kerugian sebesar 500.000 ketika cutloss di saham PGAS dan BBTN karena saat itu sinarmas berkerjasama dengan stockbit ditengah jalan mereka tidak bekerja sama lagi, dan saat itu ap...