Skip to main content

Capital Gain dan Deviden

 


Halo balik lagi bersama ane nih, sobat adventura. Ane mau menceritakan sedikit kisah ane tentang Capital Gain dan Deviden di saham selama 2 tahun lebih ini ane berkutat di dunia saham.

Ane belajar saham ini tidak dengan uang yang besar teman - teman tapi hanya top up per 2 bulan sekali sebesar 300 ribu atau kalau ada uang tambahan selalu top up 150 ribu perbulan. Nah ada beberapa orang yang mengatakan kalau uangnya masih sedikit, lebih baik untuk beli buku dulu atau belajar dulu. Justru kita bisa belajar sambil menerapkan di instrumen investasi yang kita miliki, karena dengan uang yang semakin besar untuk memulai bisa jadi ada 2 kemungkinan profit yang semakin besar atau kerugian yang semakin besar. 

Awal belajar dengan biaya 150.000 perbulan yang saya top up secara rutin itu, saya pernah mengalami kerugian sebesar 500.000 ketika cutloss di saham PGAS dan BBTN karena saat itu sinarmas berkerjasama dengan stockbit ditengah jalan mereka tidak bekerja sama lagi, dan saat itu aplikasi simvest dari sinarmas belum baik untuk melakukan transaksi seperti saat ini, sehingga saya cutloss dan memindahkan uang saya ke Indopremier sampai 2 tahun lebih ini dan berjalan dengan lancar.

Selama terjun di dunia saham saya mendapatkan keuntungan capital gain atau selisih jual dari saham dan juga deviden hasil bagi laba dari saham sebesar 1.714.919 dengan  dana yang saya gunakan untuk bertransaksi saham 5.100.000an dan ada dana mengendap untuk membeli emiten saham yang harganya anjlok juga supaya bisa average down. Deviden dan capital gain itu saya dapatkan dari beberapa saham antara lain SIDO, SPMA, PSSI, EKAD, ARNA, BFIN, TAPG, MEDC. Namun saya juga memiliki kerugian yang belum saya realisasikan karena belum saya jual di saham ARNA sebesar 890.000an dari keseluruhan total dana 150.000/bulan dengan keuntungan deviden dan capital gain total di RDN selama ini sebesar 8.300.000an.

Total capital gain dan deviden yang saya peroleh itu dari tahun 2022 - 2024 yaitu 2022 = 559.321, 2023 = 746.401, 2024 sampai bulan April = 409.197 dari keseluruhan semuannya yaitu 1.714.919.

Intinya yang perlu kita lakukan di saham adalah sabar dan pilihlah emiten - emiten yang memiliki bisnis yang baik dan memberikan deviden. Mengapa sampai sekarang saya tidak mengcutloss ARNA yang sudah minus 37% tapi saya average down sampe 21%, karena ARNA sebenarnya perusahaan yang baik hanya terganjal pada kenaikan harga gas, adanya import keramik di tahun lalu, proses pengembangan perusahaan yang membutuhkan dana yang besar. Namun saya yakin nanti suatu saat ARNA akan membaik kembali setelah semua pabrik dapat terbangun. Satu lagi niat saya adalah berinvestasi dengan model swing trading dengan target profit tertentu. Jadi selama perusahaan itu baik, minus karena koreksi dan tekanan tertentu tidak masalah selama fundamental dari perusahaan itu baik.

Begitulah sedikit cerita dari saya, tetap semangat belajarnya ya.

Comments

Popular posts from this blog

Suka Duka plus kekocakan jadi PNS baru.

Hai sobat adventura. Hari ini ditengah pandemik corona yang terjadi di seluruh muka bumi, yang mengharuskan gue untuk stay at home. Yaps. STAY AT HOME alias di rumah aja dan kumpul bareng sama keluarga. So, pastinya akan menambah berat badan gue. Wkwkwkwkwk... lupain soal berat badan dan lanjut ke PNS. PNS, yaps... kepanjangannya Pegawai Negeri Sipil. PNS itu sebuah pekerjaaan yang sangat di inginkan berjuta - juta orang di Indonesia untuk meningkatkan taraf hidupnya. Nah, kenapa gue bisa bilang begitu. Dari hasil pendaftaran yang dulu pernah gue lakuin saat mau daftar jadi PNS, melalui web  https://sscn.bkn.go.id/  disitu aja udah keliatan berapa banyak jumlah pelamar dari seluruh Indonesia yang mau ngelamar buat jadi PNS. Kasus khusus buat gue, pesaing gue dikit karena waktu itu, prodi gue merupakan prodi baru, yang baru aja release tahun 2012 dan menelorkan wisuda pertama prodi gue di tahun 2016 dengan akreditasi B, dan baru - baru aja ini akreditasi udah naik jadi A. Wajar aja

Awas, Deviden Trap!

  Halo sobat adventura, sebelumnya ane mau mengucapkan Selamat Hari Raya Paskah dan juga Lebaran untuk teman - teman yang merayakan. Hari ini ane mau mengangkat isue tentang deviden trap nih. Apa sih itu deviden trap? Bagi kita yang masih sangat awam di dunia saham kadang terjebak dengan deviden trap. Awalnya berharap mendapatkan deviden atau bagi hasil laba dari suatu perusahaan yang sering digaung - gaungkan oleh influencer, justru kita terjebak oleh deviden trap. Ane juga mengalami itu, baru saja kemarin di saham ARNA. Setelah exit date atau tanggal perdagangan bursa tidak memuat deviden alias saham itu sudah boleh dijual ketika hari sebelumnya kita sudah memegang saham tersebut maka data kita sudah terekam untuk kepemilikan suatu deviden. Nah justru ditanggal ex date ini begitu banyak yang menjual saham, sehingga bagaikan menangkap pisau jatuh, saham ARNA meluncur turun sekitar 6% pada hari ex date pembagian deviden, dan akhirnya terjebak pada deviden trap. Alih - alih mendapatkan